Katarak Senilis : Keluhan Mata Yang Menghantui Lansia
Katarak Senilis : Keluhan Mata Yang Menghantui Lansia
Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa mata. Terdapat berbagai jenis katarak, salah satunya adalah Katarak Senilis. Katarak jenis ini disebabkan karena proses penuaan. Tak heran, bila Katarak ini dikatakan “Menghantui” para Lansia, sebab keluhannya memang tidak dapat dicegah karena faktor penuaan. Selain itu katarak senilis juga dapat terjadi karena faktor penyerta lain seperti diabetes melitus, hipertensi dan penyakit lain yang mengganggu metabolisme mata.
Katarak senilis terjadi karena rusaknya protein pada lensa mata yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh. Banyak penderita katarak khususnya para lansia yang mengeluhkan jenis katarak ini. Pusat Katarak akan membahas lebih detail tentang katarak senilis mulai dari gejala hingga pengobatannya.
Gejala Katarak Senilis
Umumnya penderita akan merasakan sejumlah gejala seperti:
- Penglihatan kabur seperti tertutup kabur
- Penglihatan menjadi berwarna kuning
- Objek terlihat ganda
- Sensitif terhadap cahaya
- Seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Sulit melihat di malam hari atau di tempat yang redup
- Tampak warna putih pada bagian hitam mata
Baca Juga:
- Faktor Penyebab Katarak dan Cara Mencegahnya
- 5 Tahapan Pemeriksaan Katarak Ini Harus Dilakukan Dokter
Faktor Resiko Katarak Senilis
Meski disebabkan karena faktor usia, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang dapat menderita jenis katarak ini, yaitu:
- Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Lansia yang memiliki keluhan hipertensi dan diabetes melitus dapat meningkatkan risiko terkena katarak
2. Diare atau dehidrasi
Diare dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan cairan alias dehidrasi. Jika sudah pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kekeruhan lensa yang menjadi gejala katarak.
3. Stres oksidatif
Stres oksidatif akibat radikal bebas dapat memicu penumpukan protein dalam lensa. Kondisi ini akan meningkat seiring bertambahnya usia. Jika sudah pada tahap yang berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya katarak
4. Kandungan lemak dan kolesterol
Komposisi dan proses perputaran zat pada lemak yang terjadi pada lapisan lensa mata berpengaruh pada pembentukan katarak. Sedangkan peningkatan jumlah dan penyebaran kolesterol pada lensa mata berhubungan dengan proses perkembangan katarak.
5. Kebiaan merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko katarak hingga 2-3 kali lipat. Kondisi ini dipengaruhi dengan dosis merokok per harinya. Jika dosis merokok meningkat maka dampak kekeruhan pada lensa akibat katarak senilis juga akan meningkat.
Untuk mencegah terjadinya peningkatan risiko katarak anda dapat rutin melakukan pemeriksaan mata dengan menemui dokter mata atau mengunjungi klinik mata, terutama jika anda memiliki penyakit degenaratif. Dengan melakukan deteksi dini katarak dapat dicegah dan tentunya akan meminimalisir risiko keparahannya.
Tahapan Katarak Senilis
Berdasarkan tingkat kematangannya Katarak ini terbagi menjadi 4 stadium, yaitu:
- Katarak Imatur
Ditandai dengan lensa mata yang berubah warna menjadi keputihan pada beberapa titik
2. Katarak Matur
Pada tahap ini seluruh warna lensa mata telah memutih
3. Katarak Hipermatur
Katarak telah berkembang hingga menyebabkan perubahan pada selaput depan lensa. Selaput menjadi keriput dan mengecil karena keluarnya cairan dalam lensa mata.
4. Katarak Morgagni
Merupakan stadium terakhir pada katarak yang disebabkan karena proses penuaan. Pada fase ini lensa mata telah rusak.
Tahapan katarak matur, hipermatur dan morgani memicu munculnya glaukoma. Glaukoma adalah keluhan pada mata yang disebabkan karena rusaknya saraf mata akibat tekanan pada bola mata yang berlebihan. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Baca Juga:
Pengobatan Katarak Senilis
Katarak senilis dapat disembuhkan dengan melakukan operasi katarak. Operasi katarak merupakan prosedur bedah refraktif yang dilakukan untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan. Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan komplikasi.
Jika anda memiliki keluhan katarak sekaligus kelainan refraksi (miopia, presbiopia, dan astigmatisme) anda tidak perlu melakukan Lasik. Dengan memilih lensa premium yang akan ditanam saat operasi katarak, anda dapat sembuh dari katarak dan terbebas dari gangguan mata lainnya sehingga pasca operasi anda tidak lagi memerlukan penggunaan kacamata. Jadi jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter spesialis mata pilihan lensa yang tepat dengan kondisi anda.
Comments
Post a Comment